TEMPO.CO, Surabaya - Guru Besar Riset Operasi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Daniel M. Rosyid, mengkritik pemerintah yang berencana membangun Jembatan Selat Sunda. Menurutnya, jembatan tersebut hanya menguntungkan pemilik lahan tanpa memberikan dampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi di Sumatera dan Jawa secara keseluruhan.
Jembatan Selat Sunda juga, menurut dia, akan kian memperkuat ketergantungan pada moda transportasi tunggal yang tidak efisien dan bersifat temporer. "Agenda besarnya, proyek ini ada konsesi lahan yang diminta investor. Semangatnya bukan lagi pertumbuhan ekonomi," kata dia di Kampus ITS Surabaya, Rabu 17 Juli 2013.
Menurut Daniel, Jembatan Selat Sunda hanya didasarkan pada paradigma jalan yang terbukti tidak efisien dan boros. Daniel melihat, negara kepulauan seperti Indonesia, lebih membutuhkan infrastruktur pelabuhan dan pelayaran untuk mengisi ruang selat dan lautnya. Untuk jangka panjang, keberadaan jembatan di Selat Sunda justru mengancam arus perdagangan lewat kapal laut.
Sebab, ke depan Selat Malaka semakin crowded dan pelayaran akan mengalihkan rutenya melewati Selat Sunda. Karena itu daripada membangun jembatan, Daniel menyarankan pemerintah menata infrastruktur jalan di daratan Sumatera dan Jawa, sekaligus memperbaiki pelabuhan. "Mengembangkan infrastruktur rel double track dan coast liner Jakarta-Surabaya. Tapi ini tidak terjadi, akibatnya jalur pantura tak kuat menahan beban."
Ketua Pusat Studi Kebumian dan Bencana ITS Amien Widodo mengingatkan, di dasar laut Selat Sunda ada banyak patahan tektonik yang cepat berubah. Akibatnya ada potensi terjadi tumbukan lempeng selatan atau seismik gap secara berulang.
Dikhawatirkan, jika tumbukan terjadi, konstruksi beton jembatan bisa rusak. Dampak negatif gempa bumi, kata Amien, bisa diminimalisir dengan rekayasa konstruksi. "Tapi dampak tsunami tidak bisa direkayasa. Jepang saja menyerah mengatasi tsunami," kata Amien.
DIANANTA PUTRA SUMEDI
Topik Terhangat
Hambalang Jilid 2 | Rusuh Nabire | Pemasok Narkoba | Eksekutor Cebongan
Berita Lain:
Wakil Menteri Dituding Muluskan Anggaran Hambalang
Dua Orang Ditembak di Apartemen Mediterania
Polri dan TNI Diminta Pulihkan Situasi di Nabire
Priyo: ICW Salah Mengerti Surat Napi Koruptor
Kerudung Ikatan ala Aldila Jelita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar